Teori Kepribadian Freud - DYOPS

Pelajari Teori Kepribadian Freud yang merinci tentang tiga tingkat kepribadian manusia dan hubungannya dengan alam bawah sadar


Teori Kepribadian Freud
Teori Kepribadian Freud


Teori kepribadian Sigmund Freud selalu menjadi topik pembicaraan hangat di dunia psikologi. Teori ini dianggap sebagai teori kepribadian yang paling terkenal dan banyak dipelajari oleh para psikolog hingga saat ini.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara menyeluruh teori kepribadian Sigmund Freud, mulai dari pengertiannya, sejarahnya, dan ide-ide dasar. Kami akan membahas setiap aspek dan menjelaskan bagaimana hal-hal ini berdampak pada kepribadian seseorang.

Pengertian dan Sejarah  Teori Kepribadian Sigmund Freud


Teori kepribadian Sigmund Freud mengatakan bahwa ada tiga bagian kepribadian: id, ego, dan superego. Id melambangkan insting atau keinginan dasar manusia, seperti nafsu birahi dan agresi, dan ego berfungsi sebagai mediator antara id dan superego. Superego melambangkan aturan moral yang diterapkan pada diri seseorang.

Teori kepribadian Sigmund Freud muncul pada awal abad ke-20 sebagai seorang psikolog Austria yang memulai karirnya sebagai ahli syaraf. Pada awalnya, ia tertarik pada pengobatan gangguan mental, tetapi kemudian ia beralih ke studi tentang kepribadian manusia.

Teori kepribadian Freud muncul ketika dia menemukan bahwa konflik antara keinginan seseorang dan aturan moral yang diterapkan padanya menyebabkan banyak masalah mental.

Konsep Dasar Teori Kepribadian Sigmund Freud


Teori kepribadian yang dikembangkan oleh Sigmund Freud terdiri dari tiga komponen: id, ego, dan superego. Penjelasan singkat tentang masing-masing komponen ini diberikan di bawah sini.

  • Id: bagian kepribadian yang menunjukkan perasaan dan keinginan dasar manusia. Id hanya mencari kepuasan insting dan tidak memiliki aturan moral.

  • Ego: Bagiannya dari kepribadian berfungsi sebagai penghubung antara id dan superego. Ego berusaha memenuhi keinginan id dengan cara yang dapat diterima oleh superego.

  • Superego: bagian kepribadian yang menunjukkan prinsip dan kebiasaan moral yang dipegang oleh seseorang. Superego mengatur keinginan identitas agar sesuai dengan norma sosial.


Tiga Tingkat Kepribadian Menurut Teori Freud


Menurut teori Freud, ada tiga tingkat kesadaran dalam kepribadian manusia.


Tingkat kesadaran pertama adalahkesadaran yang dapat diamati. Ini adalah aspek kepribadian yang kita ketahui dan sadari; di tingkat ini, kita memiliki kemampuan untuk mengontrol pikiran dan tindakan kita.


Tingkat kedua adalah prasadar, ini adalah tingkat kesadaran yang belum sepenuhnya disadari. Usaha memungkinkan pikiran dan perasaan di tingkat ini, seperti ketika kita mencoba mengingat pelajaran yang telah kita pelajari di masa lalu.


Tingkat ketiga adalah tidak menyadarinya, itu adalah aspek kepribadian yang tidak disadari. Perasaan dan pikiran individu di tingkat ini sulit diakses dan tidak diketahui. Tingkat ini, menurut Freud, adalah sumber banyak tindakan kita.


Pengaruh Teori Kepribadian Freud Terhadap Kepribadian Seseorang


Cara kita memahami dan menginterpretasikan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh teori kepribadian Freud. Pengalaman awal, seperti hubungan dengan orang tua dan masa kanak-kanak, menurut Freud, dapat membentuk kepribadian seseorang. Pengalaman ini dapat berdampak pada tingkat kesadaran seseorang, kebutuhan dan keinginan yang tidak disadari, dan mekanisme pertahanan diri yang digunakan. Teori kepribadian Freud juga telah digunakan untuk mengidentifikasi beberapa gangguan psikologis, seperti gangguan kecemasan dan gangguan kepribadian. Terapi psikoanalisis, yang diciptakan oleh Freud, menggunakan teori ini untuk membantu orang memahami dan mengatasi masalah psikologis yang mungkin mereka alami.


Kritik Terhadap Teori Kepribadian Freud


Menurut Freud, libido, atau hasrat seksual, adalah faktor utama yang mendorong perilaku manusia. Ide ini sangat kontroversial dan sulit untuk diuji secara empiris. Beberapa ahli mengkritik ide libido karena sering mengabaikan faktor lingkungan dan budaya yang memengaruhi perilaku manusia. Namun, teori kepribadian Freud, seperti teori psikologi lainnya, banyak dikritik. Berikut adalah beberapa kritik terhadap teori ini:


  1. Kontroversialitas konsep libido


Menurut Freud, libido, atau hasrat seksual, adalah faktor utama yang mendorong perilaku manusia. Ide ini sangat kontroversial dan sulit untuk diuji secara empiris. Beberapa ahli mengkritik ide libido karena fakta bahwa itu sering mengabaikan faktor lingkungan dan budaya yang memengaruhi perilaku manusia.

  1. Determinisme


Teori kepribadian Freud menekankan determinisme psikologis, yang berarti bahwa perilaku manusia ditentukan oleh pengalaman masa lalu, terutama masa kanak-kanak. Kritik terhadap determinisme ini adalah bahwa teori Freud kurang memperhitungkan kekuatan kehendak manusia dan kebebasan dalam membuat keputusan.

  1. Masalah pada metodologi


Teori kepribadian Freud didasarkan pada pengamatan klinis dan interpretasi subjektif. Namun, banyak ahli mengkritik teknik ini karena cenderung tidak objektif dan sulit untuk diterapkan dalam penelitian.

  1. Kurangnya dukungan empiris


Teori kepribadian Freud tidak memiliki banyak bukti empiris. Beberapa penelitian menemukan hubungan antara konsep-konsep Freud dengan gejala psikologis tertentu, tetapi penelitian lain tidak menemukan hubungan tersebut.

  1. Gender bias


Salah satu kritik terhadap teori kepribadian Freud adalah bahwa teori tersebut bersifat gender bias karena Freud cenderung percaya bahwa perempuan memiliki hasrat seksual yang lebih rendah daripada laki-laki, dan pandangan yang dia miliki tentang perempuan cenderung stereotip.

  1. Kurangnya kejelasan konsep


Karena banyaknya konsep yang sulit dipahami dan berubah-ubah, teori kepribadian Freud sering dianggap sulit dipahami. Beberapa ahli mengkritik bahwa konsep-konsep ini terlalu abstrak dan sulit untuk dioperasionalkan dalam penelitian. Teori kepribadian Freud telah banyak dikritik, tetapi pengaruhnya masih terasa di psikologi dan bidang serupa. Banyak ahli psikologi masih menganggap teori ini sebagai dasar dari bidang psikologi klinis dan psikoterapi kontemporer. Namun, untuk mengatasi kritik terhadap teori kepribadian Freud, para ahli psikologi terus berusaha mengembangkan teori kepribadian yang lebih modern dan sesuai dengan zaman.


Kesimpulan


Singkatnya, teori kepribadian Sigmund Freud masih menjadi salah satu teori kepribadian yang paling banyak diperdebatkan dan dipelajari di bidang psikologi. Meskipun ada beberapa kekurangan, pengaruhnya terhadap perkembangan teori kepribadian lainnya dan dunia psikologi secara keseluruhan tidak dapat diragukan lagi. Teori Freud memberikan banyak pemahaman penting tentang bagaimana pengalaman masa lalu memengaruhi kepribadian seseorang, terutama selama masa kanak-kanak.


Selain itu, teori Freud memberikan pemahaman bahwa kepribadian seseorang terdiri dari tiga aspek: id, ego, dan superego, yang semuanya berinteraksi satu sama lain dan berdampak pada perilaku seseorang. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memahami bagaimana ketiga aspek ini bekerja dan berinteraksi satu sama lain, sehingga mereka dapat lebih baik memahami dan mengelola emosi dan perilaku mereka. Tentu saja, tidak semua orang setuju dengan teori kepribadian Sigmund Freud; beberapa ahli psikologi menganggap teori ini tidak relevan lagi dan sudah usang. Namun, terlepas dari perdebatan ini, teori kepribadian Freud terus membantu kita memahami perilaku manusia dan berkontribusi pada perkembangan ilmu psikologi.


Oleh karena itu, banyak literatur dan sumber daya yang tersedia di luar sana jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang teori kepribadian Sigmund Freud. Namun, penting untuk diingat bahwa teori ini hanyalah salah satu dari banyak teori kepribadian yang ada saat ini; tidak ada satu pun teori yang benar-benar sempurna atau mampu menjelaskan sepenuhnya kompleksitas manusia. Oleh karena itu, seseorang harus memiliki pikiran yang terbuka dan ingin mempelajari dan memahami berbagai teori dan perspektif tentang psikologi.

About the Author

Rudi Kilam merupakan seorang terpelajar yang mempunyai keinginan dan memiliki minat menulis sebuah artikel terkait dengan pengetahuan umum.
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.