🌓 Kalender Jawa Digital - Cek Tanggal Jawa Hari Ini, Weton, Laku & Siklus Versi Lengkap
Ringkasan Tanggal
Detail Perhitungan
Catatan: "Laku" (Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati) dihitung dari sisa pembagian jumlah neptu dengan 5 (1=Sri, 2=Lungguh, 3=Dunya, 4=Lara, 0=Pati). Pendekatan populer untuk petungan harian.
Kurup & Siklus
Penjelasan singkat
Kurup adalah siklus 120 tahun Jawa (15 windu), ditandai oleh hari & pasaran 1 Sura tahun Alip di awal siklus. Di sini ditentukan secara komputasional dari epoch 1555 AJ.
Kecocokan Weton (Pasangan / Kerja)
Hasil menggunakan jumlah neptu kedua weton → laku (Sri/Lungguh/Dunya/Lara/Pati) + ringkasan interpretasi.
Data dihitung secara lokal. Sistem menggunakan perhitungan Hijriyah tabular (civil) untuk memetakan ke kalender Jawa pasca reformasi Sultan Agung (1 Sura 1555 AJ ≈ 1 Muharram 1043 H, 8 Juli 1633). Nilai neptu dan pemaknaan laku mengikuti rujukan populer tradisional.
Apa Itu Kalender Jawa?
Kalender Jawa adalah sistem penanggalan tradisional yang digunakan masyarakat Jawa sejak ratusan tahun lalu. Kalender ini merupakan perpaduan dari penanggalan Saka, Hijriyah, dan Gregorian, yang menjadikannya unik dan berbeda dari kalender masehi.
Kalender Jawa tidak hanya berfungsi untuk mengetahui tanggal, tetapi juga digunakan untuk perhitungan hari baik, weton kelahiran, serta tradisi adat dalam kehidupan sehari-hari.
Kegunaan Kalender Jawa
Kalender Jawa memiliki berbagai fungsi penting, antara lain:
1. Menentukan Weton
Weton adalah gabungan hari dan pasaran Jawa. Biasanya digunakan untuk mengetahui karakter seseorang, kecocokan pasangan, hingga perhitungan rezeki.
2. Menentukan Hari Baik
Banyak masyarakat Jawa masih menggunakan kalender ini untuk menentukan hari baik pernikahan, pindah rumah, hingga acara adat.
3. Mengetahui Kurup dan Siklus
Kalender Jawa memiliki sistem kurup (siklus 120 tahun) dan windu (siklus 8 tahun), yang membantu menjaga ketepatan penanggalan agar tidak meleset jauh dari kalender masehi.
4. Acuan Tradisi dan Budaya
Kalender ini juga menjadi pedoman dalam berbagai upacara tradisional, seperti selametan, nyadran, hingga perhitungan hari lahir menurut weton.
Bedanya Kalender Jawa dan Kalender Masehi
- Kalender Masehi → Berdasarkan peredaran matahari.
- Kalender Jawa → Perpaduan antara matahari dan bulan, sehingga lebih kompleks.
- Kalender Masehi → Umumnya dipakai untuk urusan resmi dan internasional.
- Kalender Jawa → Lebih banyak digunakan untuk adat, budaya, dan perhitungan spiritual.
Apakah Kalender Jawa Masih Relevan?
Meskipun era modern sudah menggunakan kalender masehi, kalender Jawa tetap dipakai dalam budaya Jawa hingga sekarang. Terutama untuk acara adat, perhitungan weton, serta menjaga tradisi leluhur agar tidak hilang.