Hubungan Jumlah Uang Beredar Dan Kebijakan Fiskal - DYOPS

Jumlah Uang 

Jumlah uang beredar adalah total jumlah uang yang beredar di suatu negara atau ekonomi. Jumlah uang beredar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat harga barang dan jasa di suatu negara. Jika jumlah uang beredar tinggi, maka akan terjadi permintaan terhadap barang dan jasa yang lebih tinggi, sehingga akan menyebabkan kenaikan harga. Sebaliknya, jika jumlah uang beredar rendah, maka akan terjadi permintaan terhadap barang dan jasa yang lebih rendah, sehingga akan menyebabkan penurunan harga.

Faktor yang mempengaruhi Jumlah Uang Beredar

Jumlah uang beredar di suatu negara dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:

1. Tingkat suku bunga: Tingkat suku bunga yang tinggi akan mengurangi permintaan kredit, sehingga akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi jumlah uang beredar.
2. Kebijakan fiskal: Kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah, seperti menaikkan tingkat pajak atau mengurangi pengeluaran belanja, dapat mempengaruhi jumlah uang beredar di masyarakat.
3. Tingkat pertumbuhan ekonomi: Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa, sehingga akan menyebabkan jumlah uang beredar meningkat.
4. Kebijakan moneter: Kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral, seperti menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga, dapat mempengaruhi jumlah uang beredar di masyarakat.

Pengertian Kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk mengelola pengeluaran dan pendapatan pemerintah, serta untuk mempengaruhi tingkat permintaan dan penawaran barang dan jasa di masyarakat. 

Langakah yang dapat dilakukan untuk melakukan Kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:

1. Menaikkan atau menurunkan tingkat pajak: Pemerintah dapat menaikkan atau menurunkan tingkat pajak yang dikenakan kepada masyarakat, sehingga dapat mempengaruhi tingkat permintaan terhadap barang dan jasa.
2. Menambah atau memangkas pengeluaran belanja: Pemerintah dapat menambah atau memangkas pengeluaran belanja pemerintah, seperti belanja untuk proyek pembangunan atau program sosial, sehingga dapat mempengaruhi tingkat permintaan terhadap barang dan jasa.
3. Menjual atau membeli surat berharga: Pemerintah dapat menjual surat berharga, seperti obligasi, kepada investor, atau membeli surat berharga dari pasar, sehingga dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Kebijakan fiskal dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan ekonomi, seperti menstabilkan harga, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, atau mengurangi defisit anggaran pemerintah. Namun, kebijakan fiskal juga dapat memiliki efek samping, seperti meningkatkan utang pemerintah atau memperparah ketidakmerataan pendapatan di masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan fiskal harus dipilih dan dilaksanakan dengan hati-hati.

Kebijakan fiskal yang digunakan untuk mengurangi jumlah uang beredar

Kebijakan fiskal yang digunakan untuk mengurangi jumlah uang beredar adalah kebijakan kontraksi fiskal, yang dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:

1. Menaikkan tingkat suku bunga: Tingkat suku bunga yang tinggi akan mengurangi permintaan kredit, sehingga akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi jumlah uang beredar.
2. Menurunkan pengeluaran pemerintah: Pemerintah dapat memangkas pengeluaran belanja atau mengurangi jumlah proyek yang dikelola, sehingga akan mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat.
3. Menjual surat berharga: Pemerintah dapat menjual surat berharga, seperti obligasi, kepada investor, sehingga akan mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat.
4. Menaikkan pajak: Pemerintah dapat menaikkan tingkat pajak yang dikenakan kepada masyarakat, sehingga akan mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Kebijakan kontraksi fiskal ini biasanya digunakan untuk menstabilkan ekonomi, misalnya dalam situasi inflasi yang tinggi atau untuk mengurangi defisit anggaran pemerintah. Namun, kebijakan ini juga dapat memiliki efek samping, seperti menurunkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan tingkat pengangguran. Oleh karena itu, kebijakan kontraksi fiskal harus dipilih dan dilaksanakan dengan hati-hati.

Dampak jika jumlah uang beredar di masyarakat meningkat

Jika jumlah uang beredar di masyarakat meningkat, maka akan terjadi beberapa hal, di antaranya:

1. Kenaikan harga: Jika jumlah uang beredar meningkat, maka akan terjadi permintaan terhadap barang dan jasa yang lebih tinggi. Hal ini akan menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa di masyarakat.
2. Pertumbuhan ekonomi: Jika jumlah uang beredar meningkat, maka akan terjadi peningkatan kegiatan ekonomi di masyarakat, seperti produksi, belanja, dan investasi. Hal ini akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi di masyarakat.
3. Inflasi: Jika jumlah uang beredar meningkat secara berlebihan, maka dapat terjadi inflasi, yaitu kenaikan harga yang tidak seimbang dengan pertumbuhan nilai barang dan jasa. Inflasi dapat menyebabkan kesulitan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki penghasilan yang tidak mengalami kenaikan.

Namun, perlu diingat bahwa meningkatnya jumlah uang beredar tidak selalu menyebabkan hal-hal tersebut. Jumlah uang beredar harus dipertimbangkan bersama dengan faktor lain, seperti tingkat permintaan dan penawaran barang dan jasa, serta tingkat suku bunga, untuk menentukan dampaknya terhadap ekonomi.

Terimakasih Semoga bermanfaat !!

Baca Juga : Macam dan dampak Inflasi pada perekonomian serta kebijakan untuk mengatasinya